entah ini adalah suatu kebetulan atau tidak.. tapi hatiku berkata, bukan, ini bukan suatu kebetulan, ini adalah sebuah hadiah kecil yang diberikan-Nya untukku..
pagi tadi, aku menemukan fotomu di antara tumpukan foto-foto wisudawan lainnya. lalu, aku tempatkan fotomu di paling atas dari tumpukan itu..
tak ada firasat apapun yang berbicara tentang fotomu, yang ada hanyalah segumpal awan memori yang melayang sepintas di atas kepalaku tentang dirimu..
ya, semua sekarang hanya tinggal memori, sekuat apapun aku untuk meraihnya, tetap saja aku tak kuasa untuk menjadikannya nyata kembali.
sesudah merapihkan tumpukan foto tersebut, aku pergi begitu saja, lupa tentang dirimu.
puft ! pikiranku tentang dirimu berlalu begitu saja seiring menghilangnya awan memori itu..
tapi, Tuhan ternyata hendak memberikan sebuah hadiah kecil (menurutku) untukku.
entahlah,itu adalah sebuah hadiah atau sebuah cobaan ringan untukku..
siangnya, benda itu hadir lagi di hadapanku! ya, helm milikmu yang sangat kukenal.
aku terdiam sejenak, berpikir, apakah ada orang yang memilliki helm yang sama sepertimu?
rasanya tidak.. kulihat sekelilingku, dan ternyata ya, itu helm milikmu.. kau datang..
tidak ada yang berubah darimu, hanya saja kau terlihat lebih putih.
antara senang dan malu, aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan.
berat rasanya tuk menghampirimu, berbincang-bincang ringan seperti dulu. karena sikapku yang menyebalkan, yang merubah keadaan sekarang berbeda 180 derajat.
mungkin ini adalah sebuah hadiah kecil yang diberikan Tuhan untukku, atas rasa yang menyesakkan jiwa ini. atau mungkin ini adalah sebuah tes ringan untukku.
Tuhan ingin tahu, apakah aku kuat untuk tidak menghiraukan kehadiranmu, melupakan semua memori yang berkaitan denganmu yang pernah ada di kehidupanku. ah, ternyata aku belum bisa sepenuhnya. melupakan kejadian-kejadian yang pernah ada di kehidupan kita itu tidaklah semudah mengucapkannya.
aku menyusun fotomu di paling atas, mungkin agar kau mudah untuk mengambilnya ya?
entahlah :)
aku senang, akhirnya habis sudah perasaan yang menyesakkan jiwa ini.
semoga kau baik-baik saja ya kawan (entahlah, masih pantaskah kita berkawan?)
tetaplah menjadi dirimu sendiri..
satu yang ingin sekali kupinta darimu. undang aku jika kau menikah :)
aku ingin melihatmu bersanding dengan wanita terbaik yang Tuhan berikan untukmu.
semoga semua yang baik-baik selalu menyertaimu.
aamiinn..
sincerely
your bad buddy
No comments:
Post a Comment